Survei GNSS untuk Control Point Lahan Gambut Sampit, Kalimantan Tengah
Pemetaan Topografi dan Batimetri Jembatan Ampera, Palembang
Pemetaan Topografi untuk Stasiun Baru Tanjung Enim
Pemetaan Topografi untuk Perkebunan Kelapa Sawit di Deli Serdang
Pemetaan Transmisi Jalur Pipa Gas di Cirebon-Semarang Tahap I
Lokasi survei berada di kecamatan lawang kidul, kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan Pekerjaan ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai kondisi eksisting yang tepat melalui foto udara dengan menggunakan wahana tanpa awak (UAV) sehingga dapat digunakan dalam kajian dalam mendukung rencana pengembangan kapasitas 72 ton / tahun. Pekerjaan Pengukuran ini dilakukan pada area dengan luas kurang lebih 70 ha.
Dalam pekerjaan ini, metodologi pelaksanaan pekerjaan yang akan dilakukan adalah pemotretan udara menggunakan kamera digital non-metrik dengan menggunakan pesawat tanpa awak atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV). Survey titik kontrol tanah menggunakan GNSS geodetik, triangulasi udara dengan menggunakan bundle block adjustment, pemrosesan fotogrammetri digital menggunakan Teknik Structure from Motion - Digital Photogrammetry.
Produk yang dihasilkan dari pemetaan Fotogrametris ini dapat dibedakan dalam beberapa kategori, antara lain:
Ortofoto merupakan foto dengan konsep proyeksi orthogonal, seperti halnya peta.
Model permukaan dijital secara umum atau Digital Surface Model (DSM)
Model permukaan tanah dijital atau Digital Terrain Model (DTM), yang diturunkan dari DSM
Peta Kontur yang dapat dihasilkan dari model permukaan tanah dijital, DTM.
Gambar Long Cross Section merupakan gambaran profil memanjang dan melintang yang melewati lokasi Fotogrametri
Lokasi pekerjaan ini berada di pedalaman Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah sekitar 35 Km dari Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, atau sekitar 140 Km dari Kota Palangkaraya. Luas total area pengukuran adalah 10.000 Ha. Vegetasi lokasi pemetaan didominasi oleh hutan lahan kering dan rawa dengan medan yang relatif datar, berpasir dan lahan gambut.
Tujuan pekerjaan survei pada proyek ini adalah pengukuran titik tinggi untuk mendapatkan nilai koordinat teliti dari titik-titik tinggi di lapangan baik secara horizontal maupun vertikal. Serta membuat titik referensi geodetik di lapangan sebagai titik ikat atau titik kontrol pemetaan. Survei dilakukan menggunakan metode GNSS untuk Pengukuran Titik Referensi dan Titik Tinggi dengan alat ComNav T300 GNSS Receiver.
Pada proyek ini Geomasi melakukan survei topografi sekaligus batimetri di Jembatan Ampera, Palembang yang meliputi:
Pengamatan pasang surut air laut
Pengamatan pasang surut air laut dilakukan untuk mengetahui posisi atau kedudukan dari muka air laut terhadap titik referensi pemetaan, muka air yang dimaksud dapat berupa muka air rendah, muka air rata-rata, dan muka air tinggi. Hal ini dilakukan untuk mendefinisikan bidang referensi tinggi maupun kedalaman. Selain untuk pendefinisian bidang referensi tinggi data hasil pengamatan pasang surut juga digunakan untuk mengoreksi hasil pengukuran batimetri (pemeruman).
Pembuatan Benchmark (BM)
Titik kontrol pemetaan atau Benchmark (BM) di buat sebagai acuan pemetaan, titik ikat sistem koordinat, dan sebagai kerangka pemetaan. Untuk kegiatan lebih lanjut, BM dapat digunakan sebagai acuan posisi dalam kegiatan rekonstruksi dan monitoring
Pengamatan GNSS
GNSS (Global Navigation Satelite System) merupakan sistem penentuan posisi berbasiskan satelit. Pengamatan GNSS dilakukan agar mendapatkan nilai koordinat dari titik kontrol pemetaan dalam sistem koordinat global sehingga data koordinat yang dihasilkan dapat digunakan untuk berbagai keperluan dan dapat diintegrasikan dengan berbagai data yang lain.
Survei topografi
Survei topografi merupakan bagian dari kegiatan pemetaan, dimana pemetaan merupakan proses pembuatan dan penggambaran dari sebagian maupun seluruh permukaan bumi pada bidang dua dimensi dengan menggunakan skala dan sistem proyeksi tertentu. Peta dengan informasi ketinggian disebut sebagai peta topografi, sedangkan peta dengan informasi kedalaman disebut sebagai peta batimetri.
Survei Batimetri
Survei batimetri merupakan survei pemetaan untuk mengetahui topografi dasar perairan dengan metode pemeruman menggunakan gelombang suara dengan alat ukur berupa Echosounder. Sistem penentuan posisi horisontal dilaut yang digunakan adalah sistem penentuan posisi berbasis satelit dengan metode Real Time Kinematic Differential Positioning menggunakan base atau titik referensi yang telah dibuat sebelumnya (BM).
Lokasi pekerjaan membentuk koridor sepanjang 232 KM dari Kota Semarang, Jawa Tengah sampai dengan Kota Cirebon, Jawa Barat.
Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk mengetahui gambaran eksisting yang tepat melalui foto udara dengan menggunakan wahana tanpa awak (UAV) sehingga dapat digunakan dalam kajian penyusunan basic design pembangunan pipa transmisi gas bumi ruas Cirebon-Semarang.
Dalam pekerjaan ini, metodologi pelaksanaan pekerjaan yang akan dilakukan adalah pemotretan udara menggunakan kamera digital non-metrik dengan menggunakan pesawat tanpa awak atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV). Survey titik kontrol tanah menggunakan GNSS geodetik, triangulasi udara dengan menggunakan bundle block adjustment, pemrosesan fotogrammetri digital menggunakan Teknik Structure from Motion - Digital Photogrammetry.
Produk yang dihasilkan dari pemetaan Fotogrametris ini dapat dibedakan dalam beberapa kategori, antara lain: